Skip to main content

Artian dan Definisi CUSTOMER CARE


CUSTOMER CARE
CUSTOMER CARE

     <salah-satunya adalah customer service>

·        Adalah pola fikir, sikap diri & perilaku setiap anggota jajaran karyawan & pengelola perusahaan dan toko-toko, yang sangat memperhatikan &  mengutamakan pelayanan kepada para tamu & para pembeli/ para calon pembeli di toko & di perusahaan,

·        Kesiapan diri & jajaran karyawan & pengelola perusahaan, untuk mendorong & membuka jalan agar para tamu & para <calon> pembeli <di toko-toko maupun di luar toko> merasa nyaman berbelanja di toko-toko/di tempat penjualan lain milik perusahaan

·        Setiap hal & semua langkah, yang di lakukan oleh individu/ per-orangan maupun jajaran karyawan & pengelola perusahaan, untuk menarik & mengikat perhatian setiap tamu, setiap calon pembeli, dan setiap  pelanggan toko/ pelanggan perusahaan, dengan segala kemampuan & keahlian yang dimiliki/ yang tersedia di toko/ perusahaan, agar para tamu/ para calon pembeli, para pembeli dan semua/setiap pelanggan yang ada, mampu menyadari ketersediaan perhatian, mampu merasakan kelebihan pelayanan yang tersedia/ diberikan oleh toko/ perusahaan & jajaran karyawan & pengelola perusahaan.    

·        Upaya diri & jajaran karyawan & pengelola perusahaan, membuat para tamu & para pembeli yang telah melakukan transaksi di toko-toko & di tempat penjualan lain milik perusahaan, selalu datang kembali/ mengulangi kedatangan mereka ke toko-toko & tempat penjualan lain milik perusahaan, karena merindukan/ merasa rindu/kangen atas perhatian, pelayanan, sikap diri & perilaku bersahabat yang berdasarkan kepada proffesionalisme, yang telah/ pernah di peroleh dari toko/tempat penjualan  yang  sekarang dirindukan untuk di datangi/ di kunjungi kembali,

·        Salah-satu kunci utama toko/ perusahaan, di dalam mengikat hati & membuat para tamu & para pembeli musiman/pembelanja  sesekali, menjadi pelanggan tetap toko/perusahaan, dengan cara memberikan kepada para tamu & para pembeli musiman tersebut kepuasan atas pelayanan & perhatian, sehingga para tamu, para pembeli musiman/para pembeli sesekali, setelah menjadi pelanggan   akan/ dapat menjadi “corong” dan “pembawa berita baik” atau “iklan cuma-cuma” bagi toko/ perusahaan kepada pihak luar.

·        Agen penting & terpercaya atas upaya peningkatan penjualan yang selalu di upayakan maksimal oleh toko & perusahaan, dengan persyaratan utama sikap diri positif, semangat ber-kreasi optimal, perilaku aktif & terpuji disertai pemahaman luas & dalam mengenai produk-produk toko/ perusahaan yang tersedia & sedang di tawarkan

·        Sumber utama informasi bagi para tamu & para pengunjung toko/ perusahaan, yang sekaligus dapat menimbulkan rasa suka atau kurang suka, rasa tertarik atau rasa antipati, sepadan dengan atau/dan sama nilai-nya dengan nilai produk yang di tawarkan oleh toko dan/ atau perusahaan, terutama terkait kualitas informasi & teknik-teknik layanan yang siap di berikan kepada para tamu & para pelanggan : <”the heart and the hub and the nerve center of guest activities = sumbu & jantung toko/ perusahaan & pusat kegiatan para tamu”>.

Inti Persoalan

·        Bagaimana Jajaran Pengelola Toko/ Perusahaan merasa puas atas perilaku, kegiatan & prakarsa dari setiap Anggota Team Toko/ Perusahaan di dalam mengorganisasikan pelayanan terhadap para tamu/ para calon pembeli & para pelanggan toko atau perusahaan?

·        Bagaimana para Tamu/ Calon Pembeli & para Pelanggan Toko/ Perusahaan merasa telah terlayani dengan baik, oleh Jajaran Pengelola Toko, sesuai dengan harapan-harapan mereka <sebelum & setelah> memasuki Toko?

·        Bagaimana Jajaran Pengelola Toko/ Perusahaan menyadari, memahami & meyakini bahwa apa yang paling di inginkan & di harapkan oleh para Tamu/ Calon Pembeli & para Pelanggan Toko & Perusahaan adalah, untuk di dengar, untuk di fahami & di bantu/ mendapatkan bantuan dari Jajaran Pengelola Toko/ Pengelola Perusahaan?  

·        Bagaimana para Pengelola Toko/ Pengelola Perusahaan, mengerti, menyadari & memahami, bahwa pada saat para Tamu/ para Calon Pembeli Produk & para Pelanggan Toko/ Pelanggan Perusahaan memasuki Toko/ Perusahaan, mereka sebenarnya menginginkan & membutuhkan bantuan, bimbingan & pertolongan entah dari siapapun yang berada di dalam Toko/ Perusahaan.    Walaupun seandainya  mereka <para tamu/ para calon pembeli & para pelanggan Toko> sudah memahami bahwa mereka tengah memasuki “Toko Swalayan <toko yang para pembeli-produk-nya harus melayani diri mereka sendiri masing-masing>”, tetap saja mereka selalu haus akan perhatian, bantuan & pertolongan < betapa kecil & sederhana sekalipun> dari siapapun yang berada di dalam Toko, terutama dari Jajaran Pengelola Toko/ Pengelola Perusahaan.


Jawaban/ Jalan Keluar:

·        Setiap & seluruh Jajaran Pengelola Toko/ Pengelola Perusahaan, seyogianya memilih untuk memiliki “Sikap Responsif” yakni sikap tanggap, sikap bertanggung-jawab & sikap melayani <Service Mindedness>, baik terhadap para Tamu, para Calon Pembeli & para Pelanggan, maupun terhadap sesama karyawan/ sesama Jajaran Pengelola Toko/ Pengelola Perusahaan.

·        Setiap & seluruh Jajaran Pengelola Toko/ Pengelola Perusahaan, seyogianya/ wajib merubah diri, dari terbiasa  bersikap passif <menunggu> menjadi bersikap aktif <mengambil prakarsa untuk melakukan pelayanan/ siap membantu, siap menolong, siap meladeni>           

·        Pada <setiap> saat Tamu/para Calon Pembeli/ para Pelanggan datang/ memasuki Toko/ Perusahaan, setiap & seluruh Jajaran Pengelola Toko/ Perusahaan, seyogianya menghindarkan/ menyisihkan pola berfikir “negatif = beban datang lagi” dan/ atau pola berfikir “skeptif=apa lagi yang mereka inginkan” .




·        Pola fikir <mindsets>  customer care/ memperhatikan tamu & pelanggan, dan peri laku <attitudes> customer service/ memberikan layanan baik, yang seharusnya ada pada para anggota Jajaran Pengelola Toko & Pengelola Perusahaan, adalah “apa yang dapat saya/ kami lakukan” untuk para Tamu & para Pelanggan, “agar & sehingga mereka merasa puas & nyaman” karena telah terlayani dengan baik.

·        Kepada setiap Tamu/ para Calon Pembeli/ para Pelanggan yang datang/ memasuki Toko/ Perusahaan, diperlukan pendekatan secara aktif, yakni dengan cara “menempatkan harapan, kebutuhan & masalah/ kesulitan para tamu/para calon pembeli & para pelanggan” menjadi harapan, kebutuhan & masalah/ kesulitan kita <para pengelola Toko & Pengelola Perusahaan> sendiri.

·        Membina pola fikir <mindsets> dan peri laku <attitudes> diri untuk “menjauhi  & menjauhkan sikap diri yang bernada tidak/ kurang perduli” dan/ atau ”bersikap masa bodoh saja” <none of our/ my business so we/ I don’t/ shouldn’t care>

·        Jajaran Pengelola Toko/ Para Pengelola Layanan,  tanpa kecuali, wajib sejak dini dan setiap saat, Menjaga Kesiapan Layanan Berkualitas Toko <Store Quality Of Best Services> yang di awali oleh:

1.      Ketepatan Waktu Hadir di Tempat Penyajian Layanan
2.     Keteraturan Waktu Hadir di Tempat Penyajian Layanan
3.     Menampilkan Citra Diri yang Terpuji dan Sangat Disukai Masyarakat/ Para Pelanggan.S
4.     Selalu Menjaga Penampilan Diri yang disesuaikan dengan Lingkungan Masyarakat/ Para Pelanggan
5.     Selalu Mampu Menjaga & Memelihara Pengetahuan Diri atas Produk yang Di jual & Tersedia.
6.     Kemapanan Menempatkan Diri Sebagai Pengelola & Pemberi Layanan Yang Ber-dedikasi <Dedicatives Person In Service Deliveries>
7.     Kesiapan Jajaran Pengelola Toko/ Para Pengelola Layanan di Toko, untuk Bekerja/ Memberikan Layanan yang dibutuhkan para Tamu & Para Pelanggan.
·        Keberanian Jajaran Pengelola TokoMenampilkan & Menjaga Kualitas Layanan :
1.      Pemberian Perhatian :  Senyum, Sapa, Kontak Pandang, Mendengarkan dengan baik, Empati terhadap Kesulitan dari Para Tamu & Pelanggan, Sikap Diri Tenang & Tidak Pemberang, Sopan, Ramah, Siap Membantu & Jauh dari Sikap Ber-Jarak, Pemberian Terimakasih  Yang Tulus.
2.     Komunikasi Yang Prima
3.     Komitmen Kepada Kepuasan Para Tamu & Para Pelanggan                    

·        Kesiapan Jajaran Pengelola Toko/ Para Pemberi Layanan Menampilkan,  Menjaga & Memelihara Kenyamanan Para Tamu & Para Pelanggan :
1.      Kerapihan, Suasana & Aroma Ruangan Belanja
2.     Kerapihan, Suasana & Aroma Ruangan Tunggu Tamu, dlsnya
3.     Ketersediaan Fasilitas, Kerapian & Kebersihan Ruangan/ Area Perparkiran
4.     Ketersediaan & Kelengkapan Papan-Papan Penunjuk Harga & Sarana Penunjang Lain
5.     Ketersediaan, Kesiapan & Kewaspadaan Petugas/ Satuan
     Pengamanan
6.     Ketersediaan & Keterpeliharaan Sarana-Sarana Kebersihan,
Kamar Kecil <Rest Rooms/ Toilets>, Pembersih Ruangan, dlsnya.

    





  

Comments

Popular posts from this blog

Peluang usaha es doger yang menjanjikan untung besar

Peluang usaha es doger     es doger adalah minuman sejenis es serut yang berwarna dominan merah. Es doger hampir sama dengan es campur namun teksturnya lebih kasar seperti es yang diserut. Rasanya pun khas dan berbeda dari rasa minuman es yang lain. Es doger memiliki rasa manis sedikit asam dan tentunya sangat segar bila di minum pada waktu cuaca panas. komposisi es doger antara lain adalah es serut, sirup manis, agar-agar, roti, susu kelapa dingin, dan lain2. Komposisi es doger yang khas inilah yanga membuat hati para konsumen jatuh cinta. Es doger biasanya mudah ditemukan di daerah bandung, jawa barat. Yah, walaupun es doger berasal dari cirebon, namun di kota-kota besarpun bisa kita temui. Karena banyak pelaku usaha rumahan yang Menjual es doger yang berasal dari kampung, menuju kota besar. Contohnya seperti di jakarta, malang, dan surabaya. Es doger memiliki rasa yang enak , apabila diminum di tempat-tempat panas bisa dipastikan para peminumnya akan ketagihan ingin memakannya l

Peluang Usaha Manisan Buah Yang Menggiurkan

Peluang Usaha Manisan Buah   Mengenal Manisan Buah Buah-buahan adalah makanan yang dikonsumsi jika ingin mencari asupan vitamin bagi tubuh. Buah-buahan biasanya dikonsumsi secara langsung, namun sering dijadikan sebagai manisan. Manisan buah terbagi menjadi dua, yaitu manisan basah dan manisan kering. Tapi semua orang lebih memilih manisan basah sebagai makanan pencuci mulut, atau sebagai makanan penutup. Karena manisan basah mengandung air gula yang menyegarkan. Sedangkan manisan kering biasanya dijadikan makanan ringan atau sebagai snack meja sehari – hari. Bahan Dan Cara Membuat Manisan Buah bahan-bahan : Manisan buah pada umumnya dibuat dari buah-buahan yang masih setengah matang. Kenapa harus dari buah setengah matang ? Karena manisan buah yang dibuat dari buah setengah matang teksturenya tidak terlalu lembek, tidak terlalu keras, dan tidak terlalu keset. Selain berbahan dasar buah, manisan buah dibuat dengan menggunakan gula pasir, air abu, dan air kapur. Kapur

Usaha bakpau rumahan, langkah pertama yang harus diketahui

Peluang usaha bakpau skala rumah tangga. Kali ini saya akan membahas usaha bakpau skala rumah tangga . Bakpau adalah makanan ringan yang cukup bisa membuat yang lapar menjadi kenyang. Ciri  khas bakpau adalah bentuknya yang bulat serta warnanya yang putih, walau tidak semua berbentuk bulat sempurna. Rasa bakpau hampir mirip dengan roti, namun sedikit lebih kenyal dan padat. Bakpau memiliki isi di dalamnya seperti isi kacang, coklat, madu, susu, daging, dan lain-lain. Bahan dan cara untuk membuat bakpau Bahan-bahan untuk membuat adonan bakpau adalah sebagai berikut : Air Ragi Gula pasir Bubuk pengembang Susu bubuk Mentega Tepung terigu Langkah pertama untuk membuat bakpau adalah membuat adonan biang. Adonan biang terbuat dari 300 gram tepung terigu, 1 sendok the ragi, dan 100 ml air. Untuk cara membuat adonan biang pertama kita masukkan tepung dan ragi beserta air ke dalam mangkuk, lalu aduk hingga adonan tidak lengket, biasanya memerlukan waktu selama 1o menit. Setelah itu adonan didia