Penyakit Malaria, Penyebab, Pencegahan, Pengobatan, Gejala MalariaSerta Parahnya Penyakit Malaria Di Papua
MALARIA
Sebelum mengetahui lebih lanjut tentang penyakit MALARIA, baiknya kita kenali dulu gejala-gejala yang ada pada orang yang terkena penyakit MALARIA.
Gejala awal :
- badan akan mengalami demam, suhu badan tidak menentu pada jam-jam tertentu, disertai sakit kepala.
- Nyeri pada sendi dan tulang, lidah terasa pahit.
- Merasa mual dan muntah-muntah.
Terlebih lagi jika seorang sudah berada pada stadium tinggi atau biasa dikenal dengan sebutan +3 dan +4. Hingga tingkatan ini seorang yang terkena MALARIA bisa kehilangan kesadaran dan menyebabkan kematian.
Seperti pada beberapa kasus, ada seorang yang membentur-benturkan kepala ke tembok, karena reaksi sakit pada penderita yang secara tidak sadar melakukan tindkakan-tindakan di luar kesadaran. Ini juga tergantung tingkat ketahanan tubuh pada masing-masing orang yang terkena penyakit MALARIA. Demikian juga pada penderita yang meninggal, tingkat kesembuhan pun berbeda-beda tergantung pada langkah awal dalam penanganan penyakit tersebut. Mengingat penyakit MALARIA bukanlah penyakit yang bisa disepelekan. Jadi jika gejala-gejala tersebut sudah terasa segera periksakan diri ke dokter. Sebab penyakit MALARIA ini sulit dideteksi jika tidak langsung memeriksakan diri pada dokter ahli, yang tentunya lebih dulu menjalani test pemeriksaan darah untuk memastikan positif tidaknya terkena penyakit MALARIA. Mengingat gejalanya yang mirip dengan gejala flu atau radang. Seringkali seorang yang mengalami gejala tersebut menganggap dirinya akan terkena flu atau radang atau penyakit lain yang disertai demam. Terkadang juga seorang mengira terkena asam urat, disebabkan gejala nyeri pada sendi dan tulang.
Kesimpulannya adalah, penyakit MALARIA dapat memberi reaksi atau gejala seperti gejala pada beberapa penyakit. Untuk itu perlunya memeriksakan diri untuk memastikan diri, terkena penyakit apa, jika mengalami beberapa gejala-gejala tersebut.
* plasmodium falciparum,
penyebab MALARIA tropikana dan merupakan jenis MALARIA yang paling berbahaya dengan tingkat kematian tinggi.
* plasmodium vivax,
penyebab MALARIA jenis tertiana.
* plasmodium malarie, dan plasmodium ovale,
kedua plasmodium ini yang menjadi penyebab MALARIA jenis quartana dan ovale.
Tropika dan malaria Tertiana adalah jenis MALARIA yang cukup familiar bahkan sangat banyak di derita pada masyarakat di pulau Papua. Jika kita mengunjungi rumah sakit-rumah sakit di Papua setiap harinya ada saja pasien yang terkena penyakit MALARIA. Baik pasien rawat inap atau pun pasien rawat jalan.
Dengan melihat jumlah ini, sudah tentu MALARIA masuk dalam daftar penyakit teratas, tidak hanya di pulau Papua. Sebab penyakit MALARIA ini adalah penyakit yang mendunia.
Agar kita dapat mengenal lebih jauh lagi tentang cara kerja MALARIA, baiknya kita simak baik-baik ulasan berikut:
setelah nyamuk Anopheles yang mengandung parasit MALARIA menggigit manusia, akan mengeluarkan sporozoit dari kelenjar ludah nyamuk dan masuk kedalam darah hingga ke jaringan hati.
Parasit MALARIA pada siklus hidupnya, membentuk stadium sizon jaringan dalam sel hati. Setelah sel hati pecah akan keluar merozoit/kriptozoit yang masuk ke eritrosit membentuk stadium sizon dalam eritrosit, mulai bentuk tropozoit muda sampai sison matang, sehingga eritrosit pecah lalu keluarlah merosoit.
Merosoit sebagian besar masuk kembali ke eritrosit dan sebagian kecil membentuk gametosit jantan dan betina yang siap untuk dihisap oleh nyamuk MALARIA betina dan melanjutkan siklus hidup di tubuh nyamuk.
Pada lambung nyamuk terjadi perkawinan antara sel gamet jantan dan sel gamet betina yang disebut zigot. Zigot akan berubah menjadi ookinet kemudian masuk ke dinding lambung nyamuk berubah menjadi ookista. Setelah ookista matang kemudian pecah, dan keluarlah sporozoit dan masuk ke kelenjar liur nyamuk yang siap untuk ditularkan ke dalam tubuh manusia.
Khusus P. Vivax dan P. Ovale pada siklus parasitnya di jaringan hati, sebagian parasit yang berada dalam sel hati tidak melanjutkan siklusnya ke sel eritrosit tetapi tertanam di jaringan hati disebut Hipnosoit, bentuk hipnosoit inilah yang menyebabkan MALARIA relapse.
Dan penderita yang mengalami hipnosoit, apabila dalam keadaan daya tahan tubuh menurun akibat lelah karena kesibukan, ini akan lebih memudahkan terserang penyakit MALARIA. Hingga hipnosoit akan terangsang untuk melanjutkan siklus parasit dari dalam sel hati ke eritrosit. Setelah eritrosit yang berparasit pecah akan timbul gejala penyakitnya kembali.
Daur hidup MALARIA terdiri dari fase seksual eksogen dalam badan nyamuk Anopheles dan fase aseksual dalam badan hospes vertebra termasuk manusia.
Adakah cara untuk mencegah penyakit MALARIA? tentu saja ada.
* Pertama
yaitu harus menjaga kondisi tubuh agar selalu berada dalam kondisi normal (stabil; sehat). Karena pada saat kondisi tubuh sedang menurun dikarenakan kelelahan dan tidak diimbangi dengan pola makan teratur, ini akan sangat memudahkan terserang penyakit MALARIA, apabila berada di daerah yang memang sangat rentan dengan penyakit MALARIA.
Seperti pada banyak kasus yang sudah terjadi, khususnya di Papua. hampir semua pendatang (orang luar Papua) yang mengunjungi pulau Papua ini pernah terserang MALARIA. Penyakit MALARIA, jika tidak ditangani dengan spesifik, maka mudah sekali penyakit ini kembali pada seorang yang terkena MALARIA. Untuk itu pentingnya menjaga kondisi tubuh dan juga mengenali setiap daerah-daerah yang tidak ditampik adanya penyakit MALARIA ini. Sehingga dengan mudah diantisipasi agar tidak terserang penyakit MALARIA.
Dan pada penderita penyakit MALARIA, sedikitnya tiga hari baru mengalami kesembuhan, bahkan bisa lebih dari seminggu.
Penyakit MALARIA ini jika sudah berdiam di suatu tempat dan menjadi ''penyakit tetap'' maka sulit untuk membasminya secara total, mengingat kondisi ini dipengaruhi juga soal iklim suatu daerah yang memang tempat ''hidupnya'' penyakit MALARIA. Seperti pada daerah yang beriklim tropis. MALARIA juga dapat hidup di daerah rawa. Untuk itu sangat perlu sekali menjaga lingkungan agar tidak membiarkan adanya genangan air. Sebab genangan air menjadi sarang nyamuk MALARIA.
Walaupun ditularkan oleh nyamuk, penyakit MALARIA sebenarnya merupakan suatu penyakit ekologis. Penyakit MALARIA ini sangat dipengaruhi oleh kondisi-kondis lingkungan yang memungkinkan nyamuk untu berkembang biak dan berpotensi melakukan konta dengan manusia dan menularkan parasit MALARIA.
Faktor lingkungan yang mempengaruhi seperti daerah dengan curah hujan tinggi menjadi esensial bagi perkembangbiakan nyamuk. Nyamuk dan parasi MALARIA juga sangat cepat berkembang biak pada suhu tertentu dengan kelembaban tertentu.
Setelah mengetahui penyebab MALARIA, perlu juga mengetahui ciri nyamuk, agar mudah bagi kita mengenali nyamuk MALARIA. Sebab jika nyamuk MALARIA sudah menggigit tentu efeknya adalah terkena penyakit yang sudah ditularkan lewat gigitan tersebut yang kita kenal dengan sebutan plasmodium.
Nyamuk MALARIA memiliki ukuran badan yang kecil. Dengan warna coklat kehitaman. Dan sangat mudah ditemukan di tempat-tempat kotor termasuk di genangan air. Dan waspada pada malam hari, nyamuk MALARIA akan ''pesiar'' di waktu malam.
* kedua,
Biasanya orang yang berkunjung ke Papua, masyarakat sekitar akan menganjurkan untuk minum air rebusan sambiroto atau mengkonsumsi daun pepaya, bunga pepaya dan sayur pare, yang diolah terlebih dahulu. Sebagai bentuk pencegahan.
Mengingat daerah Papua adalah ''wilayah kekuasaan MALARIA''. Jarang sekali ada pendatang yang tidak terkena MALARIA begitu memasuki area ini terlebih untuk berdiam (tinggal) dalam waktu lama. Penyakit MALARIA di Papua seperti ''makanan pokok'' yang ''wajib'' dirasakan oleh semua orang yang tinggal di daerah Papua. Mengingat setiap harinya ada saja orang yang terkena penyakit MALARIA ini.
* Pencegahan berikutnya, adalah program pemerintah yang secara berkala dalam waktu-waktu tertentu dengan diadakan penyemprotan anti MALARIA secara meyeluruh di semua tempat-tempat pemukiman masyarakat, mulai dari pedesaan hingga daerah perkotaan. Karena nyamuk MALARIA ini bertebaran secara merata juga tanpa pilih-pilih area, untuk pulau Papua.Dan ini adalah tindakan pencegahan yang harus senantiasa aktif dan menjadi perhatian ekstra bagi pemerintah Papua. Mengingat efek dan fatalnya ulah nyamuk MALARIA ini pada manusia.
Artikel ini ditulis untuk mengingatkan kembali pada kita semua tentang penyakit MALARIA beserta bahayanya.
Untuk itulah lebih pentingnya melakukan pencegahan untuk terhindari dari penyakit MALARIA. Mengingat dampaknya yang tidak hanya memberi rasa tidak nyaman saat terkena penyakit MALARIA. Melainkan akibat terfatal dapat menyebabkan kematian. Walau kita tahu jika sudah berbicara soal kematian adalah ketentuanNya.
Selain itu jika terkena penyakit MALARIA, sudah tentu akan menghambat aktivitas. Sehingga rutinitas akan terhenti selama masa penyembuhan. Karena kita sudah tahu cara pencegahannya, maka lakukanlah dengan teratur. Khusus bagi orang-orang yang tinggal di area rawan MALARIA, seperti Papua.
Kondisi tubuh jangan disepelekan, sebab semua bermula dari kondisi tubuh yang menurun akibat kelelahan plus pola makan tidak teratur, dalam kondisi tubuh lemah begini, maka sangat mudah untuk terserang penyakit MALARIA.
Semoga Bermanfaat.
- badan akan mengalami demam, suhu badan tidak menentu pada jam-jam tertentu, disertai sakit kepala.
- Nyeri pada sendi dan tulang, lidah terasa pahit.
- Merasa mual dan muntah-muntah.
Terlebih lagi jika seorang sudah berada pada stadium tinggi atau biasa dikenal dengan sebutan +3 dan +4. Hingga tingkatan ini seorang yang terkena MALARIA bisa kehilangan kesadaran dan menyebabkan kematian.
Seperti pada beberapa kasus, ada seorang yang membentur-benturkan kepala ke tembok, karena reaksi sakit pada penderita yang secara tidak sadar melakukan tindkakan-tindakan di luar kesadaran. Ini juga tergantung tingkat ketahanan tubuh pada masing-masing orang yang terkena penyakit MALARIA. Demikian juga pada penderita yang meninggal, tingkat kesembuhan pun berbeda-beda tergantung pada langkah awal dalam penanganan penyakit tersebut. Mengingat penyakit MALARIA bukanlah penyakit yang bisa disepelekan. Jadi jika gejala-gejala tersebut sudah terasa segera periksakan diri ke dokter. Sebab penyakit MALARIA ini sulit dideteksi jika tidak langsung memeriksakan diri pada dokter ahli, yang tentunya lebih dulu menjalani test pemeriksaan darah untuk memastikan positif tidaknya terkena penyakit MALARIA. Mengingat gejalanya yang mirip dengan gejala flu atau radang. Seringkali seorang yang mengalami gejala tersebut menganggap dirinya akan terkena flu atau radang atau penyakit lain yang disertai demam. Terkadang juga seorang mengira terkena asam urat, disebabkan gejala nyeri pada sendi dan tulang.
''Jika kita menilik lebih jauh tentang MALARIA, ini mulanya bersumber dari protozoa parasit dari jenis plasmodium yang dibawa oleh nyamuk anopheles''.Penyakit MALARIA sebenarnya merupakan sejenis penyakit yang disebabkan oleh parasite yang dikenal dengan nama plasmodium. Parasite ini terdiri dari empat jenis, yaitu:
penyebab MALARIA tropikana dan merupakan jenis MALARIA yang paling berbahaya dengan tingkat kematian tinggi.
penyebab MALARIA jenis tertiana.
Tropika dan malaria Tertiana adalah jenis MALARIA yang cukup familiar bahkan sangat banyak di derita pada masyarakat di pulau Papua. Jika kita mengunjungi rumah sakit-rumah sakit di Papua setiap harinya ada saja pasien yang terkena penyakit MALARIA. Baik pasien rawat inap atau pun pasien rawat jalan.
Dengan melihat jumlah ini, sudah tentu MALARIA masuk dalam daftar penyakit teratas, tidak hanya di pulau Papua. Sebab penyakit MALARIA ini adalah penyakit yang mendunia.
Agar kita dapat mengenal lebih jauh lagi tentang cara kerja MALARIA, baiknya kita simak baik-baik ulasan berikut:
setelah nyamuk Anopheles yang mengandung parasit MALARIA menggigit manusia, akan mengeluarkan sporozoit dari kelenjar ludah nyamuk dan masuk kedalam darah hingga ke jaringan hati.
Merosoit sebagian besar masuk kembali ke eritrosit dan sebagian kecil membentuk gametosit jantan dan betina yang siap untuk dihisap oleh nyamuk MALARIA betina dan melanjutkan siklus hidup di tubuh nyamuk.
Pada lambung nyamuk terjadi perkawinan antara sel gamet jantan dan sel gamet betina yang disebut zigot. Zigot akan berubah menjadi ookinet kemudian masuk ke dinding lambung nyamuk berubah menjadi ookista. Setelah ookista matang kemudian pecah, dan keluarlah sporozoit dan masuk ke kelenjar liur nyamuk yang siap untuk ditularkan ke dalam tubuh manusia.
Dan penderita yang mengalami hipnosoit, apabila dalam keadaan daya tahan tubuh menurun akibat lelah karena kesibukan, ini akan lebih memudahkan terserang penyakit MALARIA. Hingga hipnosoit akan terangsang untuk melanjutkan siklus parasit dari dalam sel hati ke eritrosit. Setelah eritrosit yang berparasit pecah akan timbul gejala penyakitnya kembali.
Daur hidup MALARIA terdiri dari fase seksual eksogen dalam badan nyamuk Anopheles dan fase aseksual dalam badan hospes vertebra termasuk manusia.
Adakah cara untuk mencegah penyakit MALARIA? tentu saja ada.
yaitu harus menjaga kondisi tubuh agar selalu berada dalam kondisi normal (stabil; sehat). Karena pada saat kondisi tubuh sedang menurun dikarenakan kelelahan dan tidak diimbangi dengan pola makan teratur, ini akan sangat memudahkan terserang penyakit MALARIA, apabila berada di daerah yang memang sangat rentan dengan penyakit MALARIA.
Dan pada penderita penyakit MALARIA, sedikitnya tiga hari baru mengalami kesembuhan, bahkan bisa lebih dari seminggu.
Walaupun ditularkan oleh nyamuk, penyakit MALARIA sebenarnya merupakan suatu penyakit ekologis. Penyakit MALARIA ini sangat dipengaruhi oleh kondisi-kondis lingkungan yang memungkinkan nyamuk untu berkembang biak dan berpotensi melakukan konta dengan manusia dan menularkan parasit MALARIA.
Faktor lingkungan yang mempengaruhi seperti daerah dengan curah hujan tinggi menjadi esensial bagi perkembangbiakan nyamuk. Nyamuk dan parasi MALARIA juga sangat cepat berkembang biak pada suhu tertentu dengan kelembaban tertentu.
Nyamuk MALARIA memiliki ukuran badan yang kecil. Dengan warna coklat kehitaman. Dan sangat mudah ditemukan di tempat-tempat kotor termasuk di genangan air. Dan waspada pada malam hari, nyamuk MALARIA akan ''pesiar'' di waktu malam.
* kedua,
Biasanya orang yang berkunjung ke Papua, masyarakat sekitar akan menganjurkan untuk minum air rebusan sambiroto atau mengkonsumsi daun pepaya, bunga pepaya dan sayur pare, yang diolah terlebih dahulu. Sebagai bentuk pencegahan.
beberapa pencegahan MALARIA seperti daun sambiloto, daun pepaya, bunga pepaya dan juga sayur pare, semua tumbuhan ini mempunyai rasa yang pahit. Sebab memiliki kandungan yang mampu menetralisir racun nyamuk MALARIA.Kita semua sama tahu, bahwa penyakit MALARIA ini sudah dikenal jauh sebelum artikel ini ditulis. Bahkan pembaca juga sudah tahu gejala, cara pencegahan dan juga obatnya.
Pada tumbuhan tersebut dapat diolah dengan cara direbus lalu minum airnya, khusus daun sambiloto juga daun pepaya. Sayur pare, daun pepaya dan bunga pepaya dapat juga diolah jadi masakan.
Artikel ini ditulis untuk mengingatkan kembali pada kita semua tentang penyakit MALARIA beserta bahayanya.
Untuk itulah lebih pentingnya melakukan pencegahan untuk terhindari dari penyakit MALARIA. Mengingat dampaknya yang tidak hanya memberi rasa tidak nyaman saat terkena penyakit MALARIA. Melainkan akibat terfatal dapat menyebabkan kematian. Walau kita tahu jika sudah berbicara soal kematian adalah ketentuanNya.
Kondisi tubuh jangan disepelekan, sebab semua bermula dari kondisi tubuh yang menurun akibat kelelahan plus pola makan tidak teratur, dalam kondisi tubuh lemah begini, maka sangat mudah untuk terserang penyakit MALARIA.
Foto Penulis @ Pundalisa
Semoga Bermanfaat.
Comments
Post a Comment
Silahkan berkomentar semau kalian