Penyakit kolera ?adalah penyakit infeksi saluran usus bersifat akut yang disebabkan oleh bakteri vibrio cholerae, bakteri ini masuk ke dalam tubuh seseorang melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi. Bakteri tersebut mengeluarkan enterotoksin pada saluran usus sehingga terjadilah diare disertai muntah yang akut dan hebat. Akibatnya seseorang dalam waktu hanya beberapa hari kehilangan banyak cairan tubuh dan masuk pada kondisi dehidrasi.
Jika kondisi ini (dehidrasi) tidak mendapat penanganan dengan segera, maka akan berlanjut ke arah hipovolemik dan asidosis metabolik dalam waktu yang relatif singkat yang dapat menyebabkan kematian.
Penggunaan air minum dalam jumlah besar pun tidak cukup untuk membantu penderita kolera. Yang mana penderita membutuhkan infus cairan gula ''dextrose'' dan garam '' normal saline '' atau bentuk cairan infus di mix keduanya.
Gejala dan tanda kolera
Saat terjadi diare yang biasanya disertai dengan bintik-bintik putih ''lendir dan sel epitel'' ?yang seukuran beras. Volume diare bisa sangat tinggi yaitu biasa 10 sampai 18 liter selama 24 jam pada orang dewasa dengan 70 kg berat badan. Selain itu biasanya disertai salah satu atau beberapa gejala berikut:
muntah
denyut nadi cepat
hilangnya elastisitas kulit
membran mukosa kering
tekanan darah turun
sering merasa haus
kram otot
sering gelisah
lekas marah
Penyebab kolera
Bakteri vibrio cholerae biasanya ditemukan pada air kotor atau pasokan air minum yang terkontaminasi dengan pembuangan kotoran. Kolera jarang sekali ditularkan dari orang ke orang. Bakteri kolera hanya akan masuk ke tubuh melalui makanan dan minuman yang sudah terkontaminasi oleh bakteri vibro cholerae.
Bakteri vibro cholerae sering mengontaminasi pasokan air massal, es yang terbuat dari sumber air massal, makanan dan minuman yang diproduksi dengan proses yang buruk, sayuran yang tumbuh dengan diairi dengan limbah, kerang dan ikan mentah serta makanan laut lainnya yang diperoleh dari perairan yang tercemar limbah.
Ada dua siklus kehidupan yang berbeda pada bakteri kolera, yaitu :
di dalam tubuh manusia
dan lingkungan.
Bakteri kolera di tubuh manusia ditularkan melalui tinja yang mengandung bakteri. Bakteri kolera bisa berkembang biak dengan subur jika persediaan air dan makanan telah terkontaminasi dengan tinja tersebut. Selain itu bakteri kolera juga dapat berkembang di lingkungan sekitar tempat tinggal manusia.
Perairan pinggir pantai yang memiliki krustasea kecil bernama copepoda merupakan tempat alami munculnya bakteri kolera. Plankton dan alga jenis tertentu merupakan sumber makanan bagi krustasea, dan bakteri kolera dan ikut bersama inangnya, yaitu krustasea, mengikuti sumber makanan yang tersebar di seluruh dunia.
Perhatikan hal-hal yang dapat menyebabkan komplikasi kolera.
Kehilangan cairan dan elektrolit dalam jumlah besar bisa membahayakan dan berakibat fatal. Syok dan dehidrasi parah merupakan komplikasi kolera yang paling berbahaya, selain itu ada juga beberapa masalah berbahaya lainnya yang bisa muncul akibat akibat kolera. Yaitu: hipikalemia atau kekurangan kalium yang bisa menyebabkan gangguan fungsi jantung dan saraf. Gagal ginjal yang diakibatkan oleh hilangnya kemampuan ginjal untuk menyaring, sehingga mengeluarkan sejumlah besar cairan dan elektrolit dari dalam tubuh. Syok sering muncul pada penderita kolera yang mengalami gagal ginjal. Hipoglisemia atau rendahnya kadar gula darah bisa terjadi jika penderita kolera terlalu sakit untuk makan. Keadaan ini bisa berbahaya karena glukosa merupakan sumber energi tubuh yang utama. Hilang kesadaran, kejang-kejang dan bahkan kematian bisa terjadi akibat komplikasi ini, dan anak-anak lebih rentan mengalaminya.
Untuk perawatan kolera, diagnosis dilakukan untuk mengatasi kolera dan menentukan perawatan yang tepat. Satu-satunya cara untuk memastikan diagnosis kolera adalah dengan menguji sample tinja untuk keberadaan bakteri.
Saat ini petugas medis di daerah terpencil bisa menggunakan tes untuk mendiagnosis kolera lebih cepat dan mengurangi dampak fatal yang bisa terjadi.
Dampak paling fatal akibat kolera adalah kematian, yang dapat terjadi dalam hitungan jam saja. Itulah sebab penderita membutuhkan penanganan yang cepat dan tepat.
Langkah-langkah penanganan darurat dapat berupa pemberian oralit untuk menggantikan cairan elektrolit yang hilang. Oralit tersedia dalam bentuk bubuk yang bisa dicampur dengan air mineral botol atau air yang dimasak hingga mendidih. Pemberian infus untuk orang yang mengalami dehidrasi parah. Pemberian suplemen seng untuk meredakan diare pada anak-anak penderita kolera. Pemberian antibiotik untuk mengurangi jumlah bakteri, sekaligus mempersingkat diare akibat kolera.
Beberapa hal sudah kita bahas di atas berkaitan penyakit kolera. Dengan begitu kita dapat menarik sebuah kesimpulan. Bahwa setiap penyakit yang dapat tertularkan dari orang ke orang atau lewat media lainnya, kebanyak bersumber dari hal-hal yang tidak bersih yang dengan mudah manusia di sekitar mudah terjangkit beberapa penyakit yang sumbernya berasal dari lingkungan yang tidak bersih.
Untuk itu pentingnya menjaga kesehatan melalui pola hidup bersih dan menjaga/menghindari hal-hal yang dapat membuat manusia yang tadinya sehat berada dalam kondisi sakit.
Pada lingkungan sekitar, sebaiknya perhatikan saluran air yang terhubung antar rumah-rumah, seringnya jika saluran air tersumbat, maka dipastikan terjadi penumpukan kotoran yang akan memicu hadirnya bakteri atau kuman yang bisa membuat hidup bakteri tersebut semakin tumbuh subur. Jika terjadi kondisi demikian, sesuatu yang pasti disebabkan karena adanya suatu sumber, maka akan terjadi.
Seperti yang telah diketahui, salah satu penyebab penyakit kolera bersumber dari air kotor. Maka perlunya bagi kita semua menghindari hal ini sehingga tidak menjadi bagian dari hidup.
Selain itu, sebab lainnya adalah terjadi penularan terhadap makanan yang telah terkontaminasi bakteri akibat proses yang tidak diperhatikan kebersihannya. Bayangkan, jika dalam sebuah rumah terdapat satu orang yang khusus menyediakan makanan, lalu menyiapkan semua dengan mengabaikan tingkat kebersihan dalam mengolah makanan, dan hitung pula berapa orang yang akan mengkonsumsi makanan tersebut. Bersyukur jika ternyata ada bakteri dalam makanan atau minuman tersebut, dan tidak menjangkit ke seluruh penghuni rumah yang memakan makanan tersebut secara serentak terkena penyakit kolera.
Jika kondisinya terbalik, sungguh sebuah potret yang memprihatinkan.
Dalam sebuah rumah, setiap penghuni harus sadar akan pentingnya menjaga kebersihan secara menyeluruh. Tidak hanya semata menjaga kebersihan diri lalu kebersihan lainnya yang selayaknya dijaga malah diabaikan. Terkadang, ulah seorang dapat memberi dampak yang besar terhadap banyak orang.
Ayo, cegah penyakit kolera dengan cara berikut:
Selain itu, biasakan mencuci tangan sebelum makan. Perhatikan saat mencuci sayuran, pastikan kebersihan bahan-bahan baku sebelum diolah menjadi makanan siap saji. Terutama bahan sayuran yang dijadikan sebagai lalapan.
Dan jika ada anggota keluarga yang terkena penyakit kolera segera tindaki dengan pergi ke dokter. Sebuah penangan yang lambat akan berdampak fatal lebih cepat. Perlunya memiliki pengetahuan tentang gejala-gejala yang dapat ditimbulkan pada jenis-jenis penyakit akan sangat membantu dalam memberikan pertolongan pertama pada si penderita. Pengetahuan akan kesehatan juga bermanfaat pada diri dan keluarga dalam mencegah berbagai kemungkinan buruk.
foto admin @ pundalisa
Terapkan hidup sehat, lebih baik dan memiliki banyak umanfaat.
Semoga Bermanfaat.
Comments
Post a Comment
Silahkan berkomentar semau kalian