Apakah penyakit lepra merupakan penyakit menular? penyakit lepra dikenal sebagai penyakit musiman atau penyakit tahunan, dan lepra adalah penyakit menular. Tapi penularan penyakit lepra membutuhkan waktu yang terbilang cukup lama meski orang terdekat hidup bersama atau hidup dalam lingkungan terdekat dengan penderita penyakit lepra.
Perlu diketahui, penyakit lepra memiliki kesamaan yang hampir mirip dengan penyakit kusta, penyakit lepra oleh kebanyakan orang dianggap penyakit kulit yang amat mengerikan.
Penyakit apapun yang menular, tergantung oleh daya tahan tubuh sekitar orang yang terkena penyakit menular. Khususnya penyakit lepra, walau penularannya relatif masih terbilang kecil, namun perhatikan pada kondisi tubuh agar senantiasa berada dalam situasi yang aman. Sehingga tidak mudah tertular penyakit yang diderita oleh orang sekitar. Sebab, walau bagaimana pun juga, jika kondisi tubuh dalam keadaan lemah, akan sangat memungkinkan tertular oleh penyakit yang di bawa oleh sekitar.
Penyakit lepra penyebabnya adalah adanya bakteri mycobacterium leprae yang menyebar dan masuk melalui permukaan kulit atau pori-pori kulit yang paling halus, dan beberapa tahun kemudian bakteri lepra membelah diri, kemudian berkembang dan mematikan susunan urat saraf di beberapa bagian tempat tumbuhnya bakteri lepra.
Untuk itu perlunya pengetahuan akan suatu penyakit. Setidaknya dapat membantu diri sendiri atau juga orang lain, paling tidak mengenali cici-cirinya.
Seperti apa?
Jika penebalan kulit atau benjolan bakteri lepra terdapat pada alis mata, bulu alis mata akan mengalami kerontokan.* timbul rasa panas seperti terbakar
* adanya pembengkakan yang membentuk benjolan atau tali yang cukup tebal di bagian bawah kulit.
* bakteri lepra mulai menyeber ke beberapa bagian tubuh seperti daun telinga, wajah yang kemudian muncul banyak benjolan, jika tersentuhh benjolan tersebut terasa tebal.
* tangan dan kaki merupakan bagian tubuh yang sering menjadi tempat sasaran terserangnya bakteri lepra.
* timbul rasa kebal atau mati rasa pada bagian tubuh yang terkena bakteri lepra.
* terlihat bercak seperti jamur yang bagian tengahnya kehilangan kekebalan /daya perasa pada kulit yang seakan hilang.
Dari penjelasan di atas, tentu saja penyakit lepra terbukti sebuah penyakit kulit yang memang mengerikan. Sebaiknya sangat berhati-hati dan menjaga dengan baik kesehatan tubuh. Sebab jika terkenan penyakit lepra, akan membutuhkan biaya yang cukup besar.* bakteri lepra mulai menggorogoti sel-sel kulit yang sehat dan membentuk benjolan besar hingga perlahan menghilankan sedikit babian dari tangan atau kaki. Jika diperhatikan jari-jari pada penderita penyakit lepra akan sedikit lebih pendek.
Kenapa?
Pemberian obat-obat yang dikonsumsi secara terus-menerus tanpa batasan waktu yang pasti dan perawatan tubuh yang intensif, tentu saja membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Terlebih perlakuan khusus dari dokter, di mana penderita penyakit lepra disediakan tempat khusus untuk menghindari penyebaran kepada sekitar.
Penyakit lepra adalah tipe penyakit granulomatosa pada saraf tepi dan mukosa dari saluran pernafasan atas, dan lesi pada kulit adalah tanda yang bisa diamati dari luar.
Terdapat dua pola penyakit pada lepra, tergantung imun hospes.
- pertama:
penyakit lepra tuberkuloid. Lesi kulit yang kering, bersisik dan tidak kentara disertai gangguan sensibilitas dan lesi saraf perifer yang asimetrik.
- kedua:
penyakit lepra lepromatosa ''anargetik''.
Penebalan kulit dan pembentukan nodul yang menimbulkan cacat tubuh dengan disertai kerusakan pada sistem sara akibat invasi mikrobakterium ke dalam sel-sel makrofag perineural dan sel-sel schwan.
Sepanjang penyakit lepra, baik diobati ataupun tudak diobati, bisa terjadi reaksi kekebalan tertentu yang kadang timbul sebagai demam dan peradangan kulit, saraf tepi dan kelenjar getah bening, sendi, ginjal, hati dan mata. Pengobatan yang diberikan tergantung jenis dan beratnya reaksi, bisa diberikan kortikosteroid atau talidomid.
Mycobacterium leprae, satu-satunya bakteri yang menginfeksi saraf tepi dan hampir semua komplikasinya merupakan akibat langsung dari masuknya bakteri ke dalam saraf tepi. Bakteri lepra tidak menyerang otak dan medulla spinalis. Kemampuan untuk merasakan sentuhan seperti nyeri, panas dan dingin, menurun, sehingga penderita yang mengalami kerusakan saraf tepi tidak menyadari adanya luka bakar, luka sayat atau atau mereka melukai dirinya sendiri.
Penyakit lepra, apakah tidak mengerikan?
Jika kerusakan saraf tepi juga menyebabkan kelemahan otot yang menyebabkan jari-jari tangan seperti sedang mencakar dan kaki terkulai. Adanya luka di telapak kaki dan juga kerusakan pada saluran udara di hidung bisa menyebabkan hidung tersumbat. Kerusakan mata dapat menyebabkan kebutaan. Dapat juga menyebabkan mandul dan impoten pada penderita lepra lepromatosa. Jumlah sperma yang dihasilkan oleh testis dapat menurunkan kadar testosteron karena infeksi.
Bagaimana cara mengobati penyakit lepra?
* penggunaan antibiotik dapat menahan perkembangan penyakit atau bahkan menyembuhkan. Beberapa mikrobacterium mungkin resisten terhadap obat tertentu, maka sebaiknya diberikan lebih dari 1 macam obat, terutama pada penderita lepra lepromatosa. Penggunaan antibiotik yang paling sering adalah dapson. Yang terkadang memiliki efek samping dan dapat menyebabkan reaksi alergi pada kulit juga anemia.
* rifampicin, obat ini lebih kuat dari dapson, dan harganya pun relatif mahal. Terdapat efek samping pada obat ini, bisa menyebabkan kerusakan hati dan gejala-gejala yang menyerupai flu. Dan beberapa lagi antibiotik lainnya yang bisa digunakan, tergantung resep dokter.
Pada penggunaan antibiotil, harus terus dilanjutkan dalam kurun waktu tertentu, mengingat bakteri penyakit lepra sulit dilenyapkan. Bisa berlanjut hingga 6 bulan atau lebih tergantung kondisi penderita lepra. Sesuai anjuran dokter, sebab ada juga penderita lepra yang seumur hidupnya mengkonsumsi dapson.
Di samping itu, penyakit lepra yang dapat melepaskan bakteri lepra juga mudah ditularkan melalui serangga seperti nyamuk, kutu busuk, atau melalui benda yang biasa digunakan oleh si penderita. Bagi mereka atau orang sekitar yang tidak tertular oleh penyakit lepra walau, dipastikan mereka adalah orang yang memiliki tinggat kekebalan tubuh dalam kondisi baik. Sehingga aman dari penularan penyakit lepra oleh si penderita. Walau demikian, kewaspadaan tentulah sebuah tindakan pencegahan yang baik.
Pada umumnya, setiap penyakit menular tentunya punya jalan penularan tersendiri atau hampir sama. Kebanyakan saran yang diberikan adalah pencegahan atau menjaga hal-hal yang dapat memungkinkan sekitar tertular dari si penderita. Selain itu disarankan juga untuk menjaga kebersihan sekitar, terutama jika menyebaran bakteri bersumber dari limbah atau air kotor.
Mengingat efek dari setiap penyakit. Tentu bukan hal Yang menyenangkan. Terlebih jika sebuah penyakit sampai mempengaruhi organ tubuh lainnya. Lihat saja pada penyakit lepra, jika borok atau benjolan terjadi di area wajah, apakah memudahkan kita berinteraksi dengan orang-orang sekitar atau memudahkan kita keluar rumah? tentu saja tidak. ketika suatu penyakit mendera pada diri, kebanyakan orang mengurung diri di rumah atau rumah sakit selama masa penyembuhan. Terlebih jika penyakit itu adalah penyakit menular.
Belum lagi efek menular hingga menyebabkan kerusakan hati, menyumbat saluran pernafasan atau menyumbat aliran darah. Selain rasa sakit yang diderita, waktu pun akan terasa seolah berhenti, sebab aktivitas yang terhambat. dan semua akan berhenti total, jika penderita berada dalam proses akhir, yaitu kematian.
Semoga Bermanfaat.
Comments
Post a Comment
Silahkan berkomentar semau kalian