Saat ini, di akhir malam ini …
aku masih tak mengizinkan rasa kantuk membawa kesadaranku untuk pergi.
aku masih tak mengizinkan rasa kantuk membawa kesadaranku untuk pergi.
Aku masih ingin sekali menikmati rasa sakit yang sedari tadi mencabik-cabik setiap jengkal dinding hati.
Semakin besar rasa cintaku, semakin besar pula kesedihanku.
Sungguh pahit kenyataan ini, mengapa aku bukan orang pertama yang bertemu dengannya.
Melihatnya satu detik saja aku sudah merasa mengenalnya sekian lama.
Bahkan aku yakin dialah setengah ragaku sebelum aku terlahir ke dunia.
Kini, aku bertemu dengannya yang sudah tak sempurna fisik dan hatinya.
Dia tak seperti saat aku memilikinya di alam sebelum lahir ke dunia.
Hatinya sudah pernah memikirkan dan menyayangi orang lain.
Lidahnya sudah pernah mengucapkan hasrat dan keinginan kepada yang lain.
Senang dan kesedihannya pernah tertuju pada yang lain.
Bahkan airmatanya pernah jatuh berhari-hari sampai habis tetesan terakhir.
Rasa kecewanya sudah pernah tercipta karena orang lain.
Dan fisiknya sudah kehilangan tanda-milik karena sudah diberikannya pada orang yang pernah berhasil menipunya.
Inikah aku yang masih bertahan dengannya ?
apakah aku benar-benar mencintainya ?
kehilangannya lebih terasa berat dari rasa sedih menjadi orang yang datang belakangan.
Pernah ada orang bodoh yang berwasiat padaku, “ kau tidak akan benar-benar mengenal cinta sebelum kau bisa menahan sakit karenanya, rasa sakit itulah yang membuatmu tak ingin meninggalkannya.
Karena jika kau meninggalkannya, mau tidak mau kau akan mati dengan membawa ingatanmu padanya.
Maka murkalah tuhanmu, karena kau telah membuatNya cemburu.
Jadilah kamu penghuni neraka selama-lamanya”.
Cintaku, rasa nyamanku, selamanya akan terbalut kesedihan mengingat dia pernah menjadi dan dijadikan pakaian orang lain.
Apakah surga bisa mengembalikan noda darah di atas kain putih tanpa mencucinya ?
Apakah surga punya kemampuan untuk menghilangkan kotoran waktu, dan mengembalikannya seperti semula ?
hanya Tuhanlah yang tahu…
Comments
Post a Comment
Silahkan berkomentar semau kalian