TERLUKIS INDAH
ketika membacanya, seperti pengendara di jalan raya
tanpa tahu ke mana hendak bertuju
namun ketika setiap huruf tenang kau tata
tahulah engkau, ke sebuah alamat kita setuju
Pernah aku menghalangi menebang pohon
tatkala kapak sudah bertubi-tubi menghantam
penebang begitu beringas tak kenal apa itu memohon
lalu ia, secara sadar tak mau terlihat lebam
Oleh apa itu kekalahan buah fikir
yang sejak awal mengabaikan arti sama_dengan
sedang pohon, tempat ribuan daun lahir
tidakkah merasa kasihan?
Jika berjatuhan daun daun
dikarenakan angin berhembus melebihi kebiasaan
ada adab yang selama ini tak diperkenalkan
akan nampak: saat bercerita sebuah kejadian.
-----
- April, 14 2013 -
Kiky RW
Comments
Post a Comment
Silahkan berkomentar semau kalian