Sudah begitu sulit bagiku membedakan rasa yang kini sedang menggantung di anganku.
Antara mimpi yang tak sejalan dengan arah dan tujuanmu, dan betapa tak mengertinya aku apa sebenarnya niatmu.
Kini walau semua telah terlihat jelas kemana condongnya hatimu, aku pernah sesekali menunggumu.
Dan kau tetap nampak melupakanku.
Bukan maksud hati untuk meluluhkanmu, namun jiwa ini merasa perlu agar kau tahu.
Betapa bodohnya aku masih memikirkanmu.
Sekaligus mengingatkanmu, bahwa aku tak sehina yang kau rasa sehingga kau memilih pergi pada hati yang lain.
Kini ku mencoba untuk mengikis sedikit demi sedikit sisa-sisa cinta yang pernah kuberikan padamu.
Dan keyakinanku lebih besar dari penyesalanku saat ini.
Aku, akan melangkah lagi, menuju sebuah kepastian di mana sebenarnya takdir mempertemukanku dengan hati yang mencintaiku, serta yang mampu mencuri hasrat dan kesetianku.
Kepadamu, dari kalimat terakhirku.
Ini.
.
Comments
Post a Comment
Silahkan berkomentar semau kalian