Skip to main content

Posts

Showing posts from September, 2016

Puisi : Sahabat Sejati

Sahabat sejatiku, kupercaya bahwa kau pun tak akan lupa pada semua hari, di mana kita pernah saling berbagi. Dan ingatlah betapa seringnya aku memperlihatkan mimpi, tentang harta yang selama ini ingin kucari. Kau pun sadar betapa indahnya masa muda kita yang selalu dihiasi kesombongan diri. Bahwa yang terhebat adalah, kita yang selalu berpendapat sama   ini. Ketika aku berada di tempat teratas, kaulah yang kuingin sejajar di sampingku. Ketika aku terjatuh diterpa suara mereka yang keras, kaulah yang selalu rela mengangkatku. Aku benar-benar terhanyut   saat kau menunjukan arti teman lebih dari materi. kita seperti tak akan mati dengan berbagi darah yang abadi. Ketika aku lelah dan tak bersinar, kau yang memegang pundakku agar ku melihat wajahmu. Kau serahkan sayapmu dan mengajarkanku terbang sampai aku kembali tenang dan tersenyum Kau bilang semua kata yang pernah kuucap adalah juga kata-katamu. Saat jauh hati kita tetap senang dan selalu ingin bertemu. _*--Freza Nurfauzi--*_

Contoh Puisi Berjudul Sirna

Suara angin di malam hari, membawa hanyut luka di hati. Sedang jiwaku berada di bawah langit ketika surya beranjak pergi. Semua yang bernyawa terlihat telanjang, seolah ilusi menjadi wajah sebuah kenyataan. Kini derita memelukku, saat tak kulihat lagi sebuah arti. Dan anganku semakin jauh, dari rasa percaya diri. aku sudah merasa lelah mencari bayangan yang tak pasti. Sirna semuanya. Semuanya menjadi gelap. Meskipun hati telah lelah. Tak dapat kutemukan jua. Rasa kehilangan seperti api. Tersisalah aku dalam derita. aku tak mau berlari lagi. Semuanya dalam keraguan hati.